Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kepuasan Pelayanan Telefarmasi di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung

Main Article Content

Whisnu Ajie
Desy Prameswari

Abstract

Wabah Covid-19 membuat masyarakat takut untuk berobat langsung ke Rumah Sakit. Inovasi yang diberikan pelayanan kesehatan adalah mengadakan Telemedicine (termasuk Telefarmasi) agar masyarakat masih dapat berkonsultasi mengenai penyakitnya dan mendapatkan pelayanan pengobatan tanpa harus datang langsung ke RS. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi hubungan mengenai karakteristik pasien dengan kepuasan pelayanan telefarmasi. Desain penelitian Cross Sectional digunakan dengan menggunakan data dari kuesioner yang dianalisis secara kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi berdasarkan teknik purpossive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas umur responden ˃ 65 tahun (31.2%), berjenis kelamin perempuan (68.8%), berpenghasilan antara Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 (34.4%) dan pendidikan akhir S1 (40.6%) menjadi yang terbanyak. Tingkat kepuasan pasien telefarmasi mayoritas responden puas dengan kehandalan (reliability) petugas telefarmasi (62.5%), puas dengan ketanggapan (responsivennes) petugas telefarmasi (65.6%), sangat puas dengan kepastian (assurance) patugas telefarmasi (62.5%), dan sangat puas dengan sikap peduli (empathy) petugas telefarmasi (56.3%). Berdasarkan hasil uji korelasi eta dan pearson product moment, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik pasien dengan kepuasan pelayanan telefarmasi.

Article Details

Section
Articles