Pendampingan Ibu Hamil Risiko Tinggi dan Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang Risiko Tinggi dan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan, Nifas serta pada Bayi baru lahir
DOI:
https://doi.org/10.35584/reinforcementanddevelopmentjournal.v1i2.69Abstrak
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis tetapi dapat berpotensi menjadi patologis bahkan sampai dapat menyebabkan kematian baik ibu maupun bayinya, apalagi kalau ibu hamil termasuk resiko tinggi atau KSPR > 10 serta belum mengetahui tanda-tanda risiko tinggi dan tanda bahaya pada masa hamil, bersalin, nifas dan pada Bayi baru lahir. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mendampingi ibu hamil resiko tinggi serta meningkatkan pengetahuan ibu tentang risiko tinggi dan tanda bahaya pada masa hamil, bersalin, nifas Bayi baru lahir. Metode pengabdian ini yaitu Mendampingi 100 ibu hamil risiko tinggi dengan melibatkan 100 kader posyandu yang tersebar di 78 Desa yang ada di Kabupaten Tulungagung. 1 kader mendampingi 1 orang ibu hamil. Bersama-sama dengan kader melakukan pendampingan selama 5 bulan, Setiap bulan melakukan pendampingan minimal 1 kali dengan cara berkunjung ke rumah ibu hamil. Kegiatan yang dilakukan saat pendampingan yaitu memberikan konseling dan edukasi pada ibu dan keluarganya tentang perawatan kehamilan, nifas dan bayi baru lahir di masa pandemic Covid-19, termasuk tanda bahaya selama kehamilan, persalinan, dan nifas, kemana dan dimana harus mencari pertolongan yang tepat. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil resiko tinggi perlu didampingi secara terus menerus agar terjadi peningkatan pengetahuan tentang risko tinggi dan tanda bahaya pada masa hamil, bersalian, nifas dan Bayi baru lahir. Selaian itu dengan melakukan pendampingan secara intensif dapat dilakukan perawatan dan tindakan yang cepat dan tepat sesuai kondisi ibu, sehingga ibu dapat melahirkan dengan selamat dan sehat serta bayinyapun dalam keadaan sehat.