Pengaruh Simulasi Tindakan Resusitasi Jantung Paru terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Gawat Darurat
DOI:
https://doi.org/10.35584/carejournal.v4i2.210Kata Kunci:
Simulasi RJP, Motivasi Belajar, Gawat DaruratAbstrak
Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan rangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengembalikan dan menjaga fungsi organ vital pada individu yang mengalami henti jantung dan henti napas. Dalam bidang keperawatan, materi ini diajarkan dalam mata kuliah Gawat Darurat. Pembelajaran mengenai RJP sangat penting, terutama bagi mahasiswa Keperawatan Tingkat 3, karena mereka nantinya akan berperan sebagai bystander di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas simulasi tindakan RJP terhadap tingkat motivasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Gawat Darurat pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Tingkat III di Kampus X. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2024 dengan menggunakan desain kuasi eksperimen jenis one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Tingkat 3 yang berjumlah 80 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel (total sampling). Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan simulasi, sebanyak 52 responden (65%) memiliki motivasi belajar yang kurang baik terhadap mata kuliah Gawat Darurat, dan 28 responden (35%) memiliki motivasi yang cukup baik. Setelah dilakukan simulasi, motivasi belajar meningkat, dengan 36 responden (45%) memiliki motivasi baik, dan 44 responden (55%) memiliki motivasi sangat baik. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai P = 0,000, yang berarti P < α (α = 0,05), sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Ini menunjukkan bahwa simulasi RJP efektif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Gawat Darurat. Kesimpulan penelitian ini yakni simulasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Gawat Darurat. Tingginya motivasi belajar berkaitan erat dengan metode pembelajaran yang digunakan, semakin tepat dan menarik metode tersebut, semakin tinggi pula motivasi belajar yang dihasilkan. |