Hubungan Paritas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
DOI:
https://doi.org/10.35584/carejournal.v2i1.127Kata Kunci:
Paritas, Penurunan tinggi fundus uteri, Post PartumAbstrak
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil. Pada ibu primipara kekuatan kontraksi uterus lebih tinggi dan teraba lebih keras, sedangkan pada ibu multipara kontraksi uterus berlangsung lebih lama sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap proses involusi uterus. Tujuan penelitian mengetahui hubungan paritas terhadap penurunan Tinggi Fundus Uteri pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung tahun 2018. Penelitian dilaksanakan tanggal 16 April-15 Mei 2018. Jenis penelitian observasional, dengan pendekatan cross sectional dan instrument penelitian berupa kuesioner dan observasi. Populasi penelitian semua ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 orang. Variabel independent paritas, variabel dependent penurunan tinggi fundus uteri. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar dari responden adalah ibu multipara yaitu sebanyak 19 orang (63,4%) dan hampir seluruh responden penurunan TFU nya normal, yaitu sebanyak 28 orang (93,3%). Uji statistik chi square didapatkan P Value = 0,001 < 0,05 sehingga H1 diterima, yang berarti ada hubungan paritas terhadap penurunan Tinggi Fundus Uteri pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung tahun 2018. Ibu yang usianya lebih tua dan sudah beberapa kali melahirkan banyak dipengaruhi oleh proses penuaan dimana mengalami perubahan metabolisme yaitu terjadi peningkatan jumlah lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan lemak, protein, dan karbohidrat dan hal ini akan menghambat penurunan fundus uteri. Resiko yang terjadi pada kehamilan >5 kali seperti kontraksi uterus yang kurang maksimal